Seram? Sejujurnya judul diatas memberikan efek yang nggak nyaman buat
aku. Kalimat itu kubaca 9 tahun yang lalu pada sebuah spanduk di depan
kampusku. Spanduk yang dibuat komunitas vegan untuk pertemuan tahunan
mereka. No blood in our food adalah kalimat yang mereka pilih untuk
mendeskripsikan makanan yang mereka konsumsi. Sedikit berlebihan, tapi
cukup menarik perhatian. Yang jelas membuat aku yang pemakan segala ini
jadi berasa serupa vampir..
Ingatanku akan kalimat ini kembali ketika sedang melintasi pertokoan
canadian di kompleks rumahku di kota wisata. Sebuah spanduk terpampang
di depan salah satu ruko. Jagalah Bumi Kita Jadilah Vegetarian. Hem, mungkin hiperbolis memang kebiasaan para vegan ketika membuat slogan.
Setelah bolak-balik melintas, aku masih tidak bisa paham apa hubungan
menjaga bumi dengan menjadi vegetarian. Aku justru berpikir, ketika
kita jadi vegan ataupun ovolacto vegetarian kemudian hanya mengkonsumsi
yang hijau-hijau saja… bukannya justru komunitas hijau jadi berkurang
dan ekosistem jadi tidak seimbang?! Tapi ya sudahlah, namanya juga
kata-kata. Sah-sah saja bila si pembuat slogan memilih kata-kata diatas
untuk menyampaikan pesannya. Dan tidak salah juga jika aku, si pembaca
pesan, justru menafsirkannya berbeda.
Ngomong-ngomong soal hijau dan penyelamatan bumi, memang sudah
waktunya sih (agak terlambat malah..) kita mesti lebih concern sama bumi
kita. Karena bagaimanapun juga ini satu-satunya tempat hidup yang
paling sesuai buat kita dan anak keturunan kita sebagai manusia. Jadi
Sudah seharusnya kita bertanggung jawab atas kelangsungan dan
keberadaannya.
Tidak perlu dimulai dengan yang besar seperti mendadak
jadi vegan, misalnya. Cukuplah dengan hal-hal kecil yang kita enjoy
melakukannya dan konsisten. Apa sajalah bentuknya, seperti membuang
sampah pada tempatnya. Klise tapi harus terus-menerus dibiasakan. Atau
mengurangi asap rokok, bagi kamu yang perokok. Bisa juga menghijaukan
tanah-tanah kosong yang tersisa. Walaupun cuma tersisa tempat bagi satu
pohon, nggak masalah. Karena satu pohon, bisa menyelamatkan beberapa
paru-paru manusia. Ketika level ini sudah menjadi gaya hidup, kita bisa
mencoba ‘yang lebih berat’. Seperti mengurangi penggunaan alat listrik
untuk meminimalkan efek rumah kaca, memilah sampah sehari-hari,
menggunakan produk-produk daur ulang, atau malah ikutan punya baby tree
yang diprogramkan WWF (Bener kan, ini programnya WWF?!).
Jadi intinya, kalau kita memiliki kesadaran untuk lebih peduli
lingkungan, sekecil apapun, itu akan sangat berguna buat bumi tua kita
ini. Yang pada akhirnya akan menyelamatkan keberadaan anak cucu kita
kelak. Jadi tunggu apa lagi.. let’s be the greeners!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar