Senin, 06 Agustus 2012

Kedua Kakinya Pernah Diamputasi, Pelari Ini Catat Rekor Bersejarah di Olimpiade

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Olimpiade London 2012 kembali mencatat sejarah baru. Sejarah itu diciptakan Oscar Pistorius, seorang atlet cacat asal Afrika Selatan. Ia menjadi pelari pertama di Olimpiade yang bertarung dengan atlet normal meski kedua kakinya telah diamputasi.


Hebatnya, Pistorius bahkan berhasil menembus partai semifinal. Pistorius sukses menjadi pelari kedua tercepat di nomor 400 meter dengan catatan waktu 45.44 detik. Ia hanya kalah 0.40 detik dari pelari Dominika Luguelin Santos yang finis terdepan.

Hasil itu membuat Pistorius berhak melaju ke semifinal yang akan dihelat pada Senin (6/8) waktu setempat. Pistorius berkali-kali telah meminta kepada seluruh orang yang agar menganggapnya sebagai atlet normal.

Namun tetap saja, ketika ia memasuki lapangan dan berjalan menuju lintasan, sekitar 80 ribu pasang mata hanya tertuju kepada atlet yang memakai kaki palsu ini.
Penonton pun sontak menariakkan namanya untuk memberikan semangat. Berlari di jalur enam, Pistorius sangat terharu bahwa dirinya mampu mengakhiri pertandingan di urutan kedua.

"Saya tidak tahu harus menangis atau apa. Emosi saya campur aduk. Ini adalah pengalaman yang sangat menakjubkan," kata Pistorius dilansir Guardian, Sabtu (4/8).

Ia pun mengucapkan rasa terima kasih sebesar-sebesarnya kepada siapapun yang telah mendukungnya. Terutama kepada keluaraganya. Semangat-nya dalam berlari pun semakin terbakar setelah ia melihat sang nenek berada dalam kerumunan penonton.

Pelari yang dijuluki Blade Runner ini sebenarnya juga sudah pernah berkompetisi dengan pelari normal pada nomor 400 meter di kejuaraan dunia 2011. Hanya saja dia saat itu tidak mampu menembus semifinal.

Langkah Pistorius di Olimpiade London 2012 ini sempat terganjal. Banyak yang berspekulasi jika kaki palsu berbahan fiber karbon yang ia gunakan membuatnya lebih cepat dalam berlari.

Namun setelah dilakukan penelitian, Pistorius pun akhirnya diijinkan mengikuti perlombaan di Olimpiade ini. Peraih empat medali emas di ajang Paralimpik ini sangat tidak terima dengan pernyataan yang mengatakan jika kecepatannya dalam berlari lantaran terbantu dengan kaki palsunya.

"Jika peralatan (kaki palsu) yang membuat saya memiliki kecepatan berlari, lalu kenapa ribuan atlet Paralimpik tidak bisa menempuh catatan waktu 45, 48 atau 59 detik seperti yang telah saya lakukan di nomor 400 meter," ungkapnya.

Ia mengatakan, kecepatan berlari yang saat ini dimiliki adalah karena bakat dan latihan keras yang ia jalani selama ini, dan bukan tanpa teknologi. Pistorius telah kehilangan kedua kakinya sejak umur 11 bulan. Kedua kakinya harus diamputasi karena tidak memiliki tulang fibula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terjemahan bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified