REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Olimpiade London 2012 kembali mencatat
sejarah baru. Sejarah itu diciptakan Oscar Pistorius, seorang atlet
cacat asal Afrika Selatan. Ia menjadi pelari pertama di Olimpiade yang
bertarung dengan atlet normal meski kedua kakinya telah diamputasi.
Hebatnya,
Pistorius bahkan berhasil menembus partai semifinal. Pistorius sukses
menjadi pelari kedua tercepat di nomor 400 meter dengan catatan waktu
45.44 detik. Ia hanya kalah 0.40 detik dari pelari Dominika Luguelin
Santos yang finis terdepan.
Hasil itu membuat Pistorius berhak
melaju ke semifinal yang akan dihelat pada Senin (6/8) waktu setempat.
Pistorius berkali-kali telah meminta kepada seluruh orang yang agar
menganggapnya sebagai atlet normal.
Namun tetap saja, ketika ia
memasuki lapangan dan berjalan menuju lintasan, sekitar 80 ribu pasang
mata hanya tertuju kepada atlet yang memakai kaki palsu ini.
Penonton
pun sontak menariakkan namanya untuk memberikan semangat. Berlari di
jalur enam, Pistorius sangat terharu bahwa dirinya mampu mengakhiri
pertandingan di urutan kedua.
"Saya tidak tahu harus menangis
atau apa. Emosi saya campur aduk. Ini adalah pengalaman yang sangat
menakjubkan," kata Pistorius dilansir Guardian, Sabtu (4/8).
Ia
pun mengucapkan rasa terima kasih sebesar-sebesarnya kepada siapapun
yang telah mendukungnya. Terutama kepada keluaraganya. Semangat-nya
dalam berlari pun semakin terbakar setelah ia melihat sang nenek berada
dalam kerumunan penonton.
Pelari yang dijuluki Blade Runner ini
sebenarnya juga sudah pernah berkompetisi dengan pelari normal pada
nomor 400 meter di kejuaraan dunia 2011. Hanya saja dia saat itu tidak
mampu menembus semifinal.
Langkah Pistorius di Olimpiade London
2012 ini sempat terganjal. Banyak yang berspekulasi jika kaki palsu
berbahan fiber karbon yang ia gunakan membuatnya lebih cepat dalam
berlari.
Namun setelah dilakukan penelitian, Pistorius pun
akhirnya diijinkan mengikuti perlombaan di Olimpiade ini. Peraih empat
medali emas di ajang Paralimpik ini sangat tidak terima dengan
pernyataan yang mengatakan jika kecepatannya dalam berlari lantaran
terbantu dengan kaki palsunya.
"Jika peralatan (kaki palsu) yang
membuat saya memiliki kecepatan berlari, lalu kenapa ribuan atlet
Paralimpik tidak bisa menempuh catatan waktu 45, 48 atau 59 detik
seperti yang telah saya lakukan di nomor 400 meter," ungkapnya.
Ia
mengatakan, kecepatan berlari yang saat ini dimiliki adalah karena
bakat dan latihan keras yang ia jalani selama ini, dan bukan tanpa
teknologi. Pistorius telah kehilangan kedua kakinya sejak umur 11 bulan.
Kedua kakinya harus diamputasi karena tidak memiliki tulang fibula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar